May 9, 2011

Part 2: Folamil Genio, Folamil, Prolacta for Mother

Setelah meneruskan 3 Nutrisi yang diresepkan dr Sofani, saya merasa ada yang tumpang tindih. Folamil Genio mengandung DHA dosisnya 40 mg, dan Prolacta for Mother 214 mg. Setelah saya menjelajah beberapa paper dan artikel, ternyata kebutuhan DHA janin maksimalnya 100 mg/hari atau 20 mg/kg berat badan bayi. Dan DHA ini saya bisa peroleh juga dari susu hamil yang saya minum serta telur. Jadi saya ajukan informasi ini pada dr Afra, akhirnya dia setuju mengurangi salah satu nutrisinya. Dia menawarkan untuk menggunakan Folamil non-DHA tapi tetap menggunakan Prolacta for Mother. Setelah dia cek di komputer..hmmm agak lama, tapi kemudian dia menawarkan tetap menggunakan Folamil Genio tanpa Prolacta for Mother. Sepertinya (ini hanya menyimpulkan sendiri) RS Mitra memang tidak menyediakan Folamil non-DHA tersebut, mungkin karena harganya cukup murah kali ya hehe. Oke saya setuju dengan penawaran dr Afra, akhirnya sekarang saya hanya mengkonsumsi Folamil Genio dengan Ossoral 800.
Saya keberatan bukan karena rupiah yang harus dikeluarkan, toh kalau untuk anak kita apa sih yang tidak kita sediakan yang terbaik. Bahkan sebenarnya saya sangat iri pada teman-teman dan keluarga yang kontrol kehamilannya di bidan atau Puskesmas dan yang mengeluarkan biaya cukup terjangkau tanpa merasa takut kekurangan nutrisi dan perlindungan untuk janinnya. Kenapa saya begitu kuatir pada penjagaan Allah..?
Kembali pada DHA, pada faktanya kebutuhan DHA untuk janin tidak sebesar bila saya konsumsi Prolacta for Mother, dan asupan yang disediakan Ibu pada janin takarannya akan sesuai dengan kebutuhan selama nutrisinya lengkap, kelebihannya? tidak disimpan, tetapi yang jelas tidak akan mengakibatkan kelebihan kecerdasan bayi *baca: jenius, kecuali seizin Allah lah ya :D. Ini hasil baca sana sini, mohon koreksi bila ada yang memiliki referensi lain yaaa… 🙂
Jadi saya usahakan rutin minum susu, ikan dan telur untuk memenuhi kebutuhan DHA tersebut. Atau bila sewaktu-waktu nafsu makan menurun atau merasa asupan makanan kurang baik, saya membeli Prolacta for Mother di apotik terdekat, hanya sewaktu-waktu :).
Anakku, Ami hanya berusaha, selebihnya Ami serahkan pada Allah atas apa yang Allah anugerahkan pada Ami dan Abi. Semoga Allah ridho. Ami yakin setiap usaha terbaik yang kita lakukan Allah akan memberikan apresiasi yang terbaik, bentuknya mungkin tak sesuai keinginan, namun insya Allah sudah disetel sebagai jalan terbaik untuk meraih keridhoanNya sesuai dengan kemampuan setiap hambaNya..Wallahu’alam.
Barokallah anakku, sampai ketemu akhir Juni nanti.. semoga Allah selalu menjaga kita amiin 🙂

May 7, 2011

Folamil Genio, Folamil, Prolacta for Mother

Lama tak menginformasikan keadaan terbaru si Unyil di dalam perut. Alhamdulillah calon bayi nan mungil itu sudah sangat aktif bergerak di perut ibunya dengan bobot sekitar 1850 gram. Cukuplah untuk usia kandungan 32 minggu. Insya Allah HPL (Hari Perkiraan Lahir; red) tidak ada perubahan di akhir Juni nanti.

Semoga ibu dan bayinya dalam keadaan sehat selalu dan dimudahkan dalam proses persalinan nanti. Tentunya ayahnya juga semoga diberikan kesehatan selalu, kekuatan dan kesabaran mendampingi sang ibu dan calon bayi.

Seminggu lalu jadwal saya kontrol ke dokter kandungan. Saya memilih RS Mitra Keluarga di Margonda yang cukup ternama dan sudah bercabang bahkan beranting :D, alasannya untuk anak pertama ini saya mau meninjau semua fasilitas RS ternama tersebut, dari segi pelayanan, dokter, obat dan tentunya sampai dengan tarif setiap kali datang berobat. Dengan meninjau dari harga ini, saya bisa memiliki standar penilaian untuk rumah sakit yang lain yang mungkin akan saya pergunakan di kehamilan berikutnya ataupun saat memiliki keluhan sakit.

Pada awal kehamilan saya berkonsultasi dengan dr Yuliana Tarully, Bu dokter yang satu ini lemah lembut sekali dan cantik! Suami sepakat tentang ini :). Saya diberikan tambahan nutrisi dari Vomilat tablet dan Osfit DHA. Setelah saya searching sana sini (dan bukan bertanya pada dokter…padahal hak kita utk bertanya pd mereka, jadi manfaatkanlah, jangan kayak saya ya :D) Vomilat ini memiliki kandungan Asam Folat 40 mcg dan vitamin B6 30 mg yang dapat digunakan untuk terapi mual muntah di awal kehamilan dosisnya 1 tablet/hari. Dan saya meminta tambahan kalsium karena memang histori tulang dan gigi dari pihak keluarga saya kurang bagus. Dr Yuliana memberikan tablet Osfit yang mengandung 200 mg minyak ikan yang setara dengan 54 mg Docosahexanoic acid (DHA) dan 14 mg Eicosapentaenoic (EPA), kalsium 200 mg, dan 100 IU vitamin D3. So, Bu dokter tidak memberikan tambahan DHA lagi karena sudah tercakup dalam tablet Osfit. Harga Vomilat sekitar Rp 28.000 per kemasan (isi 3 x 10). Dan Osfit DHA sekitar Rp 90.000. Sebenarnya agak lupa harga tepatnya, laporan di atas adalah hasil pencarian melalui berbagai sumber :D.

Kontrol bulan berikutnya saya menjajal dr Sofani Munzilla, Bu dokter yang atraktif dan fashionable. Dr Sofani banyak memberikan wejangan ini itu jadi saya tidak perlu banyak bertanya. Saat diberikan resep, ternyata nutrisinya berubah, dr Sofani menuliskan resep tambahan nutrisi Folamil Genio, Ossoral dan Prolacta for Mother. Folamil Genio ini pengembangan dari tablet Folamil, berbeda hanya pada kandungan DHAnya. Folamil Genio kapsulnya sudah dilengkapi dengan DHA, harganya jauh sekali dengan tablet Folamil yang tanpa DHA, Folamil non-DHA Rp 5000/strip (1 strip = 4 tablet) dan Folamil Genio isi 30 kapsul Rp 113.500. Kemudian tablet Ossoral 800, yang mengandung Ossein hydroxyapatite 800 mg (mengandung kalsium 178 mg dan fosfor 82 mg). Sebenarnya ini dosis yang sudah cukup tinggi. Ossoral saya tebus di apotik rumah sakit dengan harga Rp 148.000. Terakhir saya diberikan Prolacta for Mother, Bu dokter tidak banyak menjelaskan kandungannya, jadi saya banyak bertanya pada beberapa teman yang berprofesi dokter dan bidan. Kandungan Prolacta for Mother ini adalah Natural fish oil providing DHA 214 mg, EPA 20 mg, vit e 10 mg, intinya sih DHA lah ya.. Harganya cukup lumayan sekitar Rp 120.000. Tarif periksa dokter di RS Mitra Keluarga Depok ditambah adminnya Rp 92.500. Jadi silakan dihitung sendiri jumlah total yang harus saya bayarkan sekali kontrol :D.

Di bulan berikutnya, saya kembali kontrol ke RS Mitra, dan saya berganti dokter lagi :D. Hari itu saya menemui dr Afra Tangdialla, dan entah kenapa saya merasa ada chemistry dengan Bu dokter satu ini :). Mungkin karena bawaannya tidak terlalu banyak wejangan namun memberi kesempatan bertanya, saya sangat apresiatif dengan pendekatannya :). Jadi saya putuskan akan meneruskan kontrol berikutnya dengan dr Afra. Nutrisi saya lanjutkan dari resep sebelumnya.

to be continued..

October 28, 2010

Belajar Efektif dengan Studi Kasus

JAKARTA – Salah satu cara efektif dalam mempelajari sesuatu adalah melalui studi kasus.

“Deskripsi kasus aktual yang dihadapi seorang tokoh akan meningkatkan pemahaman mahasiswa,” jelas pengajar pada Bina Nusantara Business School (BBS) Hadi Satyagraha di BBS, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Studi kasus pertama kali diperkenalkan oleh Harvard Business School. Pada 1920-an, Harvard pun menahbiskan studi kasus sebagai metode pembelajaran di sekolah bergengsi tersebut.

Metode ini mengajarkan mahasiswa berpikir induktif dengan meneliti kasus per kasus, untuk kemudian menarik kesimpulan dan membuat teori atas kasus-kasus tersebut.

“Studi kasus menjadi solusi atas kelemahan metode kuliah klasikal yang umumnya deduktif dan hanya mengajarkan teori secara abstrak. Akibatnya, ketika di dunia nyata, mahasiswa kesulitan menerapkan teori yang paling tepat untuk menyelesaikan masalahnya,” papar Hadi.

Fakta-fakta empirik dalam studi kasus akan menciptakan kerangka berpikir mahasiswa dan meningkatkan daya pikir kritisnya. Hal ini diperkuat dengan berbagai diskusi yang dilakukan di kelas membahas kasus tertentu.
“Studi kasus mendorong keaktifan mahasiswa dalam proses belajar. Diskusi juga akan menyumbang lebih banyak ilmu ketimbang ketika mahasiswa belajar sendiri,” tutur Hadi.

BBS menyadari pentingnya studi kasus dalam proses pembelajaran bisnis. Mereka pun menulis buku berisi berbagai kasus bisnis di Indonesia sebagai bahan pembelajaran para mahasiswanya.

Buku bertajuk Indonesian Business Cases: From Innovation to Final Excellence ini di antaranya berisi kasus yang dihadapi PT Martina Berto dan PT Yamaha Motor Kencana.

Dean of Program BBS Minaldi Loeis menjelaskan, kasus-kasus dalam buku tersebut sudah dikaji. “Tahun depan kami menargetkan ada pembahasan seratus kasus lagi,” imbuh Minaldi saat peluncuran buku Indonesian Business Cases: From Innovation to Final Excellence, di kampus BBS Jakarta, Rabu (27/10/2010).
Rifa Nadia Nurfuadah – Okezone
Rabu, 27 Oktober 2010 – 17:28 wib

Dia menambahkan, buku tersebut juga menjadi penanda hubungan baik antara BBS dengan para mitra kerjanya.(rhs)

October 4, 2010

Cacingan Bikin Anak Jadi Bodoh

Kompas.com – Ukurannya renik, namun mereka bisa merampas masa depan anak-anak. Karena cacingan, otak dan otot anak tidak tumbuh sempurna sehingga mereka kurang gizi dan bodoh. Tangkal dengan gaya hidup sehat.

Lewat berbagai cara, telur cacing bisa masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan atau minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu. Saking reniknya, telur-telur itu tidak akan pecah meski telah digilas ban kendaraan bermotor.

Telur yang menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan minuman yang dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain.

Setelah masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak, membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. “Cacing mencuri zat gizi termasuk protein untuk membangun otak,” cetus dr.Handrawan Nadesul, pengamat masalah kesehatan yang ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu ini.

Setiap satu cacing gelang memakan 0,14 gram karbohidrat dan 0,035 protein per hari. Cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah per hari dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per hari. “Kalau jumlahnya ratusan, berapa besar kehilangan zat gizi dan darah yang harus dipikul?,” kata dokter yang mengasuh rubrik kesehatan di berbagai media ini. Continue reading

October 4, 2010

Tahu Nggak Kalau Otak Bisa Senam?

(Sumber: Artikel Retno bintarti “Senam Otak, Mudah Dilakukan, Banyak Kegunaan” dari buku “Memahami Otak “ dari Penerbit Gramedia”)

Tahukah Anda bahwa kebanyakan orang hidup itu menggunakan otak kiri mereka sekitar 80-85% sedangkan sisanya lebih menggunakan otak kanan mereka?
Sebenarnya yang mana yang lebih baik, apakah penggunaan otak kiri ataukah penggunaan dengan otak kanan, serta bagaimana untuk mengaktifkan kedua fungsi otak tersebut dengan menggunakan senam otak? Mari kita lihat ulasannya :
Sebenarnya otak kanan dan otak kiri itu mempunyai fungsi yang berbeda antara 1 dengan yang lainnya. Jika otak kiri itu lebih berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, maka otak kanan itu lebih kepada sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lainnya serta pengendalian emosi.
Namun jika kita kaji lebih jauh lagi jika kedua otak tersebut kita lakukan secara bersamaan maka hasilnya akan jauh lebih baik. “Otak kiri berpikir secara serial, sedangkan otak kanan berpikir secara paralel. Makanya jangan bingung kalau orang yang otak kanan walaupun mejanya berantakan namun mereka selalu ingat dengan pasti dimana letak barang-barang yang dicari serta apa yang saat itu sedang dikerjakan”. Kata Ruswaldi Munir SpKo Continue reading

Tags:
July 29, 2010

Kang Yoto dan Enam Setan

Kang Yoto. Begitu ia membahasakan diri. Ia rektor Universitas Muhammadiyah, memimpin partai di tingkat provinsi, dan juga menjadi komisaris maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia. Begitu mencalonkan diri sebagai bupati Bojonegoro, Suyoto—nama lengkapnya—lebih suka dipanggil dengan sebutan itu. “Biar akrab,” katanya.

Sebutan Kang Yoto memang terasa akrab. Serupa dengan Pakde Karwo, gubernur Jawa Timur. ‘Kang’ berarti ‘abang’ atau kakak laki-laki. Sebutan ini masih lazim di masyarakat Sunda. Di Jawa, masyarakat tempat Suyoto berakar, sebutan ‘Kang’ sudah semakin menipis. Praktis cuma tersisa di perdesaan. Dengan nama Kang Yoto, pengakrabannya ke masyarakat terbukti efektif. Ia terpilih jadi bupati. Padahal, ia calonunderdog alias pupuk bawang.

Kang Yoto bukan sekadar akrab dengan masyarakat. Ia juga akrab dengan persoalan yang melilit rakyat. Berkapasitas intelektual kuat dan berjam terbang tinggi dalam organisasi ataupun manajemen, ia bukan bupati biasa. Bojonegoro yang selama ini lebih dikenal karena selalu jadi korban banjir berhasil ia kembangkan. Di kancah sepak bola, ia membuat Persibo masuk kompetisi teratas nasional dan siap bersaing dengan kesebelasan mapan, seperti Persipura, Persib, atau Persija. Continue reading

July 22, 2010

Kiat Ayah Bersabar dalam Mendidik Anak

Perkiraan Usia:

0 – 2 tahun:

  • bayi adalah sekumpulan refleks
  • belum ada perhatian dengan gerakannya sendiri
  • tergantung pada orang dewasa dan lingkungan untuk stimulasi
  • tidak dapat berpikir tentang benda yang tidak kelihatan
  • mulai ada kesadaran hubungan antara gerakan diri, benda dan lingkungan
  • di akhir tahap ini bayi sudah memahami “object permanence”- dapat menyimpan gambar atau kejadian dalam ingatan

3 – 7 tahun

  • mulai mengembangkan penggunaan bahasa dan berpikir dalam bentuk simbolik
  • sedikit memahami hubungan sebab akibat
  • sulit melihat sudut pandang orang lain
  • berpikir bahwa benda-benda memiliki perasaan seperti manusia
  • tidak mengerti bahwa satu benda akan tetap sama jumlahnya meskipun bentuknya berbeda
  • belum memiliki kemampuan berpikir logis. Misalnya anak berpikir bahwa bulan mengikuti ke mana saja anak pergi
  • di akhir tahap ini anak mulai menunjukkan kemampuan untuk berpikir logis- berpikir tidak hanya sebatas pada persepsi

Continue reading

July 22, 2010

Ayah

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata,

”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan bertanya kepada seorang anak tentang ayahnya. Maka siapa yang melalaikan pendidikan terhadap anaknya dan meninggalkannya sia-sia tak berguna, berarti dia benar-benar telah melakukan keburukan dan kejahatan. Penyebab terbesar rusaknya anak-anak adalah datang dari ayah mereka dan karena kelalaiannya terhadap mereka; meninggalkan pendidikan untuk  mereka yang merupakan kewajiban agama dan sunnah Nabi.”

July 22, 2010

Ayah Kembalilah Mengasuh Anakmu!

Anak-anak kita:

  1. menerima sekitar 426 kritikan, kalimat negatif, label dari orang dewasa di sekitarnya (orang tua dan guru).
  2. Sementara anak-anak ini hanya menerima sekitar 70 kalimat positif dan pujian.
  3. Kurang dari 3% waktu yang dipergunakan untuk memberikan penghargaan, humor atau kata-kata  “wow” atau “hebat”.
  4. Kurang dari 1% dalam satu hari yang melibatkan anak berbagi pendapat atau menyelesaikan masalah bersama.

Apa makna dari paparan fakta dan data di atas bagi kita, para ayah? Salah satunya adalah meminta kita untuk kembali mengasuh dan mendidik anak-anak kita sendiri meski waktu dan kondisi yang sangat sempit. Kita diharapkan tidak lagi menggantungkan tanggungjawab pendidikan dan pengasuhan anak kepada pihak ketiga. Kita diminta untuk kembali mengoptimalkan peran ayah dalam perkembangan anak-anak kita. Kita, para ayah, diharapkan seperti Luqman mendidik dan mengawasi anak-anaknya.

Kalau peran ke–Ayah–an ini tidak kita optimalkan, berbagai malapetaka akan datang menghampiri anak-anak kita. Anak-anak akan kehilangan jati dirinya, kehilangan suri teladan dalam hidup, menjadi korban narkoba dan sangat mudah menjadi pelaku seks bebas karena minimnya rasa percaya diri. Rasa percaya diri, suri teladan dan karakter yang baik itu sebagian besar harusnya didapatkan anak dari ayah-ayahnya.

Continue reading

July 17, 2010

Encouragement

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.

Saya memintanya memperbaiki kembali,sampai dia menyerah.Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?” “Dari Indonesia,” jawab saya. Dia pun tersenyum.
Continue reading